Jumat, 03 Februari 2012

SHALAT WUSTHO

238. Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.

Pada makna diatas, menyinggung masalah shalat wustho. Adapun yang dimaksud Shalat wusthaa ialah shalat yang di tengah-tengah dan yang paling utama. ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan Shalat wusthaa ialah shalat Ashar. menurut kebanyakan ahli hadits, ayat Ini menekankan agar semua shalat itu dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Namun pada pembahasan Mukhkam Mutasyabbih selanjutnya akan dibahas lebih luas.
A.1. Rasm
Pada rasm ayat ini terdapat perbedaan mengenai makna shalat, antara lafadz  dengan lafadz الصلاة dimana lafadz  jama’ dari lafadz الصلاةLafadz الصلاة maknanya hanya mengarah pada esensi dari shalat, bukan membahas masalah jumlah rakaat atau waktu shalat, sedangkan lafadz..  maknanya mengarah pada masalah teknis (waktu, cara gerakan maupun jumlah rakaat dalam shalat). Namun perbedaan lafadz tersebut tidak selamanya menimbulkan istinbath hukum
B. ANALISIS
B.1. Sabab Nuzul
Sabab nuzul ayat 238 tersebut seperti yang di jelaskan suatu riwayat Ahmad, al Bukhori dalam tarikhnya, Abu Dawud, al Baihaqi dan Ibnu Jarir yang bersumber dari Zaid bin Tsabit, bahwa Nabi Saw ahalat dzuhur diwaktu hari yang sangat panas, shalat seperti ini sangat berat dirasakan oleh sahabat-sahabatnya, maka turunlah ayat ini (Q.S. Al baqarah: 238) yang menyuruh melaksanakan shalat bagaimanapun beratnya.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Nabi shalat dzuhur diwaktu hari sangat panas, dibelakang Rasulullah tidak lebih dua saf yang mengikutinya. Kebanyakan diantara mereka sedang tidur siang, ada pula yang sibuk berdagang, maka turunlah ayat 238 tersebut.(Diriwayatkan oleh Ahmad, An Nasa’i dan Ibnu Jarir yang bersumber dari Zaid bin Tsabit).
Ada satu riwayat lain. Pada zaman Rasulullah ada orang-orang yang suka bercakap-cakap dengan kawan yang ada di sampingnya saat mereka shalat, maka turunlah ayat Waquumuu lillaahi qaanitiin yang memerintahkan supaya khusyuk dan melarang berbicara dalam shalat. (diriwayatkan oleh al Bukhori, Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, an Nasa’i dan Ibnu Majah yang bersumber dari Zaid bin Arqam).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman